Category Archives: kepemimpinan/leadership

Pemimpin Imajiner

Setiap organisasi sudah pasti memiliki pemimpin. Berkembang atau tidaknya organisasi tersebut terletak pada kinerja pemimpinnya. Jika pemimpin dalam suatu organisasi memiliki visi dan misi yang jelas, serta dilaksanakan dengan konsisten, maka sudah dapat diyakini bahwa organisasi tersebut akan mengalami kemajuan. Mengenai kecepatan kemajuan organisasi tersebut, kembali lagi kepada kinerja pemimpinnya.
Adakah organisasi yang tidak memiliki pemimpin? Menurut saya tidak ada, yang ada adalah organisasi yang pemimpinnya tidak berperan dengan baik.Itulah yang saya sebut dengan pemimpin imajiner. Pemimpin imajiner adalah pemimpin yang berada diantara ada dan tiada.Dikatakan ada karena sudah jelas bahwa setiap organisasi ada pemimpinnya.
Hal itu ditunjukkan dan dibuktikan dengan adanya bukti otentik pengangkatan seseorang menjadi pemimpin organisasi. Disisi lain pemimpin dikatakan tidak ada adalah karena peran pemimpin dalam organisasi tersebut relative tidak berfungsi dengan baik.
Berikut adalah beberapa tanda bahwa suatu organisasi berada di bawah pemimpin imajiner:
1. Tidak ada visi dan misi yang jelas,
2. Kebingungan bawahan dalam menentukan sikap.
3. Para bawahan menentukan kebijakannya sendiri tanpa ada arahan inti dari pemimpin.
4. Tidak ada kerjasama tim, alias bawahan bekerja sendiri-sendiri.
5. Pemimpin lebih banyak tidak ada di tempat.
Akibat dari adanya pemimpin imajiner dalam suatu organisasi adalah sangat fatal, dan yang paling utama adalah adanya kemunduran kinerja secara signifikan baik dari para individu anggota organisasi maupun kinerja secara kolektif.
Pemimpin imajiner timbul sebagai akibat dari tidak memilikinya pengetahuan leadership, ditambah dengan karakter dirinya yang bukan type seorang pemimpin, termasuk kekurangmampuan pemimpin tersebut dalam mengkomunikasikan sesuatu. Suatu organisasi yang memiliki pemimpin imajiner sudah seharusnya segera diganti agar kinerja organisasi dan produk yang dihasilkan organisasi tersebut tidak mencapai titik nadir. Jika hal ini terjadi, dan sudah menjadi budaya, maka organisasi tersebut akan sangat sulit untuk bangkit kembali. Ini berlaku untuk semua bentuk organisasi, baik organisasi bisnis, organisasi pemerintah, ataupun organisasi social. Apakah organisasi tempat anda bernaung dipimpin oleh seorang pemimpin imajiner? Tuliskan komentar anda!

Tingkatan Manajemen Dan Manajer

Manajemen digunakan dalam segala bentuk kegiatan baik kegiatan profesi maupun non profesi, baik organisasi pemerintah maupun swasta, maka manajer dapat diklasifikasi dalam dua cara yaitu tingkatan dalam organisasi dan lingkup kegiatan yang dilaksanakan. Bila dilihat dari tingkatan dalam organisasi, manajemen dibagi menjadi tiga golongan yang berbeda yaitu :
1. Manajemen Lini : atau manajemen tingkat pertama yaitu tingkatan yang paling rendah dalam suatu organisasi, dimana seorang yang bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain, misalnya mandor atau pengawas produksi dalam suatu pabrik pengawas teknik suatu bagian riset dan lain sebagainya.
2. Manajemen menengah (Midle Manager) yaitu mencakup lebih dari satu tingkatan didalam organisasi. Misalnya adalah seorang store manager.
3. Manajemen Puncak (Top Manajer) terdiri atas kelompok yang relatif kecil, yang bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi. Manajer fungsional bertanggung jawab pada satu kegiatan organisasi, seperti produksi pemasaran, keuangan dan lain sebagainya, manajer umum membawahi unit yang lebih rumit misalnya sebuah perusahaan cabang atau bagian operasional yang independen yang bertanggung jawab atas semua kegiatan unit.

6 Kendala Komunikasi

Seorang manajer dituntut untuk memiliki kemampuan briefing dan komunikasi ide gagasan dan tujuan dalam lingkungan organisasinya serta bagaimana menyampaikan produk atau jasa yang dimilikinya kepada pelanggan. Terdapat 6 kendala yang mungkin muncul saat manajer mengkomunikasikan bisnis organisasinya, yaitu :
a. Struktur komunikasi yang buruk
Struktur komunikasi adalah faktor esensial, yang menentukan baik-buruknya komunikasi bisnis. Tidak penting apakah audiencenya hanya satu orang atau ribuan orang dan sekalipun di tengah bisingnya lingkungan bisnis dan pemasaran, pesan yang disampaikan haruslah terdengar dan dimengerti.
b. Penyampaian yang lemah
Tidak menjadi menjadi masalah, apakah pesan itu penting atau impresif. Namun apabila disampaikannya tanpa “sentuhan yang kuat”, hasilnya tidak akan dapat menyakinkan orang lain sesuai harapan. Disamping itu, meskipun telah dilakukan “sentuhan “ yang sudah tepat ternyata seringkali juga masih memerlukan waktu untuk mendapatkan respons. Dengan demikian, pesan yang kuat, tidak boleh seperti lawakan yang tidak lucu. Pesan yang disampaikan haruslah ‘menyentuh’ secara kuat dan telak, tidak sekedar mengelus-elus atau mengingatkan.
c. Penggunaan media yang salah
Perlu untuk mempertimbangkan siapa, dari kalangan atau status sosial mana dan karakteristik unik lainnya dari sasaran yang kita tuju, sehingga kita dapat memilih media yang tepat. Jika pesan yang disampaikan sangat kompleks, berikanlah ruang agar audience kita dapat mencerna pesan tersebut secara lebih leluasa, sesuai dengan kecepatan mereka.
d. Pesan yang campur aduk
Pesan yang campur aduk, hanya akan menimbulkan kebingungan atau bahkan cemoohan dari audience. Seperti, larangan untuk memberikan hadiah kepada klien, tetapi pada saat yang sama memberikan pengecualian untuk klien-klien baru atau pelanggan VIP yang berpotensi besar pada bisnis perusahaan. Sementara, kriteria dari klien potensial atau pelanggan VIP tersebut tidak dirinci secara jelas.
e. Salah Audience
Topik yang dipilih hendaknya relevan dan sesuai dengan ekspektasi audience. Sebagai contoh, misalnya dalam event pertemuan antara wakil dari Pemerintah dan Pengusaha, namun dalam presentasi disajikan tentang analisis situasi politik dan pemerintahan, sedangkan para pengusaha, sebenarnya lebih mengharapkan penjelasan bagaimana tindakan atau langkah-langkah konkrit yang diambil pemerintah untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif.
f. Lingkungan yang mengganggu
Lingkungan yang mengganggu jelas merupakan kendala dalam komunikasi, sehingga pesan yang disampaikan tidak dapat diterima / didengar secara optimal. Seperti Suara penyaji yang tidak cukup terdengar oleh Audience, Suara keras dari luar ruangan, (seperti raungan sirine ambulan atau suara lalu lintas yang padat ), Bunyi handphone dari kantong audience, Interupsi, Sesi bicara yang menegangkan, dsb. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemilihan tempat yang tepat serta upaya agar audience fokus dengan pesan yang disampaikan.
Kendala komunikasi bisnis dapat bermacam-macam, namun dengan kehati-hatian serta kecermatan, sebagian kendala tersebut akan dapat diatasi. Presentasi yang disampaikan akan lebih bermakna dengan kendala yang diminimalisir, sehingga pesan yang disampaikan dapat memberikan efek yang diharapkan.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan sistim informasi, komunikasi berkembang menjadi suatu bisnis tersendiri. Perkembangan sistim informasi dan teknologi mempercepat proses Globalisasi, sehingga proses komunikasi terjadi setiap saat tanpa berhenti dan berlangsung pada saat yang hampir bersamaan di seluruh belahan dunia. Informasi dengan mudah dan cepat menyebar, bahkan nyaris tanpa penghalang apapun .
Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memungkinkan orang untuk berkomunikasi melalui berbagai macam media. Tantangan ke depan, bukan saja sekedar menjual produk & jasa perusahaan, tetapi bagaimana menyampaikan pesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan dapat memberikan manfaat kepada banyak orang dari berbagai ragam budaya, latar belakang, dan sebagainya. Proses penyampaian pesan atau informasi tersebut, dapat dilakukan secara satu arah, seperti melalui media elektronik atau media cetak juga dapat dilakukan secara dua arah (interaktif) melalui jaringan internet.

Kerjasama Membutuhkan Komunikasi

Tim merupakan kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan kemampuan, talenta, pengalaman, dan latar belakang yang berbeda. Pada tim yang ideal, mereka berkumpul bersama-sama untuk mencpai tujuan yang sama dengan memandang perbedaan sebagai sumber kekuatan, bukan sebagai penghalang.
Pada realita di lapangan, menjaga kekompakan suatu teamwork merupakan hal yang cukup sulit. Egoisme masing-masing anggota, serta perasaan paling pintar sendiri dapat menutupi kenyataan bahwa tujuan utama adalah untuk menghasilkan sesuatu dengan kerjasama.
Bekerja secara tim dapat mempercepat proses kerja jika dibandingkan bekerja secara individu. Melalui keahlian yang dimiliki oleh masing-masing anggota, suatu pekerjaan akan selesai dengan cepat dan sempurna. Namun untuk mencapai kecepatan dan ketepatan ekerjaan tersebut, maka interaksi dan komunikasi yang baik di antara para anggota tim merupakan hal yang sangat penting. Kerjasama tidak akan terbentuk jika tidak ada komunikasi yang baik diantara anggotanya.
Pada suatu perusahaan bisnis, kerjasama antar berbagai departemen di dalamnya akan berujung pada tingkat kesehatan perusahaan tersebut, dan tentunya juga akan mengoptimalkan laba penjualan. Disinilah peran seorang manajer diuji. Seorang manajer bukan saja bertugas untuk mencapai tujuan perusahaan, akan tetapi juga bertugas untuk merangkul dan membentuk komunikasi yang baik di antara para anak buahnya sehingga mereka menjadi suatu tim yang solid. Lagipula factor tim yang solid merupakan salah satu syarat agar tujuan perusahaan tercapai, bukan begitu?

Cara Membangun Team Work

Anda tidak dapat bekerja sendiri. Jika tahu bagaimana cara mengelola teamwork,maka anda akan mendapatkan hasil kerja yang luar biasa. Teamwork yang efektif akan menghasilkan produktivitas, kualitas dan loyalitas diatas rata-rata. Berikut adalah tips-tips membangun teamwork:
1. Fokus
Jelaskan rencana organisasi bisnis anda kepada para anggota tim, dan lakukan follow up secara teratur. Follow up berguna bukan hanya untuk mengetahui progress pekerjaan saja, akan tetapi juga berguna untuk mengingatkan agar mereka tetap focus pada tujuan awal.
2. Definisikan peran
Garis bawahi dengan jelas tanggung jawab dan peran setiap individu dalam suatu tim. Hall ini sangat penting untuk menjamin kesuksessan tim. Dengan mendefinisikan peran masing-masing,maka para angota tidak akan bertanya-tanay tentang apa tugas mereka dan bagaimana mereka bekerja.
3. Tetapkan tujuan
Anggota tim perlu untuk memperhatikan tujuan pekerjaan anggota tim lainnya. Dengan mengetahui tujuan sesama anggota, maka mereka akan saling mendukung saling dan membantu.
4. Bagikan informasi
Seorang pemimpin tim wajib membagikan informasi yang dirasa perlu untuk mendukung pekerjaan mereka. Itulah sebabnya mengapa briefing pagi sebelum melakukan aktifitas kantor adalah hal yang penting untuk dilakukan. Jangan sampai ada kesalahan komunikasi bahkan kesulitan komunikasi di dalam internal tim, karena hal ini kan menghambat pekerjaan. Sampaikan informasi-informasi yang dibutuhkan sesegera mungkin.
5. Kepercayaan
Perlakukan setiap anggota tim dengan perlakuan yang sama. Bangun kepercayaan terhadap merekadan diantara mereka sendiri. Mengajak makan malam bersama diluar jam kantor atau mengadakan pesta kecil-kecilan di akhir pekan dapat membangun kepercayaan mereka terhadap anda.
6. Dengarkan
Bersikaplah terbuka terhadap ide-ide dan keluhan dari anggota tim. Berikan mereka kesempatan untuk menyampaikan pendapat dalam suatu rapat.
7. Bersabar
Bila tim anda terlihat bermasalah dan tidak menunjukkan hasil yang signifikan, maka anda harus bersabar. Beri waktu dan amati perkembangannya. Setelah mengetahui permasalahannya, anda harus bertindak cepat untuk memperbaikinya.
8. Dukungan
Setiap anggota tim harus ditantang untuk berkontribusi dalam segala hal.Dorong mereka untuk mengikuti pelatihan bila memang diperlukan. Beri mereka kesempatan untuk keluar sejenak dari tugas dan tanggung jawabnya untuk melakukan kegiatan pribadi mereka.

Anda Pun Dapat Melakukan Personal Branding Dengan Murah Meriah

Apa itu personal branding? Personal branding menurut pemahaman saya adalah upaya untuk meningkatkan citra pribadi kita di mata orang lain. Pentingkah personal branding? Bagi saya ya, personal branding adalah penting, sebab itu menunjukkan kehormatan, kebanggaan, dan harga diri seseorang di mata orang lain. Personal branding dapat digunakan sebagai media untuk meningkatkan prestasi dan nilai seseorang. Seseorang yang memiliki citra diri yang baik, dan keahlian yang dimilikinya telah diakui oleh orang lain, maka akan lebih mudah dalam memperoleh rejeki, sebab orang itu adalah orang yang terpercaya dan mampu dalam memegang amanat.
Sebenarnya, menurut yang saya alami, personal branding itu adalah suatu hal otomatis berjalan tanpa perlu banyak membuang energi untuk melakukan berbagai macam strategi marketing, asal kita tahu prinsip dan langkah-langkahnya. Prinsip dari personal branding adalah bagaimana agar nama baik kita dan kemampuan kita dikenal oleh orang lain, dan efek “word of mouth” sangat signifikan sekali dalam mengaktifasi personal branding secara otomatis. Lalu bagaimana langkah-langkahnya?
Menurut yang saya alami, ini adalah langkah-langkahnya:
1. Melakukan yang terbaik di setiap kesempatan.
Jika anda diberikan kesempatan untuk memegang suatu jabatan, atau menjadi pimpinan suatu kegiatan atau proyek, maka yang harus anda lakukan adalah mencurahkan segala upaya agar proyek yang anda pimpin berjalan dengan sukses. Kesuksesan proyek atau kegiatan anda adalah suatu prestasi yang bisa dinilai oleh atasan anda, perusahaan anda, hingga kolega anda. Keluarkan segala kemampuan yang anda miliki, baik kemampuan teknis, manajerial, hingga leadership. Nilai pribadi anda akan menjadi bertambah jika kegiatan yang anda lakukan dapat berjalan dengan sukses. Dan penambahan nilai pribadi anda tersebut akan meningkatkan nilai jual anda dimata orang lain.
2. Carilah mentor yang baik
Jika anda ingin menjadi orang yang berhasil atau sukses, anda harus tidak boleh sungkan untuk berguru. Kemampuan yang anda miliki tidak dapat anda jadikan pegangan dan keyakinan bahwa anda mampu melakukan segalanya, sebab beda lingkungan beda sifat kerja, dan beda anggota tim maka beda pula gaya kepemimpinan yang harus dilakukan. Bertanyalah kepada senior-senior anda yang sudah pernah merasakan menjadi pemimpin kegiatan atau proyek di periode-periode yang lalu. Dengan demikian, anda bukan saja dapat menambah wawasan mengenai kepemimpinan, namun juga anda dapat menentukan sikap bagaimana yang seharusnya dalam menangani anggota-anggota tim anda. Jika anda sudah bisa menangani anggotatim anda, maka kesenjangan dan penolakan terhadap anda sebagai pemimpin akan tereduksi, dan anda akan dterima dan diakui sebagai pemimpin yang baik yang dapat mengakomodir semua anggota tim anda. Jika anggota tim anda terpuaskan,maka nama baik anda akan disebarluaskan oleh mereka kepada orang-orang lain, dan anda akan semakin mudah dalam bekerja.
3. Bersikap jujur
Ini adalah hal yang paling mendasar. Kebohongan yang anda buat akan cepat tersebar luas di institusi tempat anda bekerja, atau di lingkungan anggota tim anda. Kebohongan yang anda buat akan memberikan citradiri anda menjadi negatif, dan anda dianggap sudah tidak dapat dipercaya lagi. Jadi bersikaplah jujur.
4. Miliki dan tunjukkan karakter khas
Jika anda seorang pemimpin, maka anda harus memiliki karakter kepemimpinan yang khas, dan pada suatu kesempatan, anda harus menunjukkan karakter tersebut. Mungkin saja pada awalnya ada ketidaksukaan dari anggota-anggota tim anda terhadapa karakter khas anda, namun seiring waktu mereka akan memahami bahwa karakter yang anda tunjukkan itu menghasilkan kesuksesan. Ketika kesuksesan datang, mereka akan mengacungkan jempol mereka keatas sebagai ungkapan salut. Dan sekali lagi anda menorehkan prestasi dengan karakter anda yang berujung pada personal branding anda menjadi semakin meningkat.
Itulah bebarapa langkah dalam melakukan personal branding secara murah meriah, tidak perlu menggunakan biaya. Saya merasakan bahwa personal branding itu sangat rapuh, artinya membangun personal branding yang kuat membutuhkan waktu yang cukup lama, karena ini adalah proses pembangunan kepercayaan orang lain. Akan tetapi personal branding akan cepat hancur bagaikan kaca yang tersenggol sedikit maka dia akan pecah berantakan. Personal branding pun demikian, sekalinya anda terpeleset melakukan tindakan negatif, maka citra diri positif anda akan langsung jatuh dan cacat. Kejatuhan akan lebih cepat menyebar dan lebih lama menempel di bayangan orang lain, yang pada akhirnya mungkin tingkat kepercayaan mereka terhadap anda menjadi berkurang. Jadi berhati-hatilah dalam bertindak, sebab itu sangat menentukan citra diri anda.

Anda Tidak Dapat Bekerja Sendiri!

Ketika kita diberikan kepercayaan untuk melaksanakan tugas dan memimpin sebuah tim, saatnya bagi kita untuk menunjukkan kemampuan leadership kita. Namun tidak begitu saja kita dapat langsung bekerja, sebab memimpin sebuah tim bukan hanya sebatas menyuruh orang untuk melakukan sesuatu. Konsep yang detail dan arah pekerjaan harus kita pahami dahulu sebelum kita bergerak bersama-sama dengan tim.
Sebagai seorang pemimpin atau ketua tim, kita harus meyakini bahwa kita tidak dapat bekerja sendiri. Kita memerlukan bantuan orang lain! Kita memerlukan suatu kerjasama tim yang solid! Itulah sebabnya kita sebagai seorang pemimpin tim bukan saja harus memiliki kemampuan teknis di lapangan, akan tetapi juga harus memiliki kemampuan sosialisasi, negosiasi, dan kompromi yang baik. Kepemimpinan anda tidak dapat menyenangkan semua orang, namun kita tidak dapat mengesampingkan mereka, sebab mau tidak mau, suka atau tidak suka, mereka adalah anggota tim kita. Kita harus bisa mengolah sedemikian rupa agar mereka mau membantu dan melakukan apa yang kita inginkan. Untuk itulah kita sebagai pemimpin harus tahu kondisi menyuruh, atau meminta tolong.
Saya merasakan bahwa kadangkala seseorang tidak mau disuruh oleh kita. Secara logika dan struktur sebetulnya kita berada di pihak yang berwenang untuk menyuruh, karena kita adalah sebagai pemimpin tim. Akan tetapi logika dan struktur kadangkala tidak dapat begitu saja diterapkan di lapangan. Adakalanya apa yang kita suruh, anggota tidak mau mengerjakan, mungkin karena rasa tidak suka, memandang sebelah mata, atau hal lainnya. Untuk itulah kita harus berani untuk mengatakan bahwa kita meminta tolong. Meminta tolong bukan berarti kita tidak mampu untuk mengerjakan, akan tetapi kepadatan jadwal dan curahan pikiran agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar lebih penting.
Itulah sebabnya seorang pemimpin juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, Bagaimana bahasa kita untuk menyuruh orang atau bahkan meminta tolong merupakan kunci sehingga orang melakukan apa yang kita inginkan. Sekali lagi, bagaimanapun, kita tidak dapat bekerja sendiri, dan kita tidak dapat membuat semua orang senang. Kebijakan-kebijakan yang kita lakukan tidak akan membuat semua orang setuju atau memahami. Pasti ada saja satu atau beberapa orang yang tidak senang. Prinsip mengalah untuk menang perlu kita pahami betul-betul. Kelancaran suatu pekerjaan adalah hal yang utama dibandingkan dengan egoisme kita yang berperan sebagai pemimpin.
Tidak usah ragu untuk meminta tolong atau bahkan meminta maaf andaikata ada hal yang keliru, sebab kita tidak dapat bekerja sendiri. Dan jika ada kesempatan, tidak ada salahnya untuk membuka suatu forum evaluasi tentang pekerjaan kita, kondisi tim kita, dan kalau mungkin tentang kepemimpinan kita. Buat bahasa pembuka yang dapat merujuk para anggota tim kita untuk mengungkapkan pendapat mereka dari hati. Ini sangat baik untuk keharmonisan tim, memahami karakter masing-masing anggota tim, kelancaran pekerjaan, dan evaluasi diri tentang kepemimpinan kita sehingga kita dapat bekerja lebih baik. Kita tidak dapat bekerja sendiri! Kita memerlukan bantuan orang lain! Untuk itulah kita harus pandai bersikap agar apa yang kita mau dapat dilaksanakan.

Budaya Kerja 5S Dari Jepang

Orang Jepang memiliki etos kerja yang sangat baik. Tak heran jika perekonomian di negara Matahari Terbit tersebut maju pesat. Bagaiman tidak, di negara tersebut masyarakatnya tidak hanya bekerja untuk mencari uang, tetapi bekerja adalah kesenangan mereka. Masyarakat Jepang juga memiliki budaya kerja yang unik, yaitu dengan memegang teguh tradisi. Itu bisa dilihat dari sikap, cara berpikir, pola kerja, cara berpakaian, bahasa, hingga pola makan.
5S adalah budaya kerja bangsa Jepang yang cukup dikenal masyarakat dunia, dengan tujuan untuk peningkatan profit, efisiensi, pelayanan, dan keamanan. Budaya kerja 5S ini adalah Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke. Jika diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia menjadi 5R yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin. Budaya kerja 5S saat ini sudah banyak diterapkan dalamorganisasi maupun perusahaan-perusahaan bisnis.
Seiri (Ringkas)
Yakni langkah awal menjalankan budaya 5S, yaitu membuang atau menyortir barang-barang, file-file yang tidak digunakan lagi ke tempat pembuanagn atau recycle bin. Ini dimaksudkan agar tempat penyimpanan menjadi lebih efisien, sebab hanya digunakan untuk menyimpan barang atau file-file penting yang memang benar-benar dibutuhkan. Tujuan lainnya adalah agar tempat kerja lebih rapi dan tidak berantakan.
Seiton (Rapi)
Selanjutnya adalah merapikan semua barang atau file-filepenting dengan teliti, membuatnya menjadi terorganisir dan sistematis. Beri nama pada setiap tempat penyimpanan yang mudah diingat, bisa juga menggunakan kode di tempat penyimpanan. Jikak berbentuk barang, berikan label dengan nama atau visual sebagai ciri khas. Jika berbentuk file, maka buatlah folder khusus di komputer anda. Tujuannya adalah agar lebih mudah mengidentifikasi pada saat file atau barang-barang tersebut dibutuhkan.
Seiso (Resik)
Langkah ketiga adalah membersihkan tempat kerja, ruangan,dan lingkungan tempat kerja. Tanamkan dalam diri anda bahwa kebersihan merupakan hal yang sangat penting. Keberihan akan menghindari penyakit-penyakit. Jika anda terserang penyakit, maka sudah tentu pekerjaan anda akan tertunda bahkan terbengkalai, sehingga akan menurunkan produktifitas, yang pada ujungnya dapat menimbulkan kerugian perusahaan.
Seiketsu (Rawat)
Tahap ini merupakan tahap yang sulit dimana anda harus menjaga ketiga tahapan awal. Perawatan bukan saja bertujuan untuk membuat barang atau file menjadi lebih awet, namun juga bertujuan agarsetiap barang atau file tersebut dapat segera digunakan apabila dibutuhkan mendadak.
Shitsuke (Rajin)
Rajin atau disiplin adalah kebiasaan dan pemeliharaan program 5S awal yang sudah berjalan.Jika anda berada di posisi sebagai atasan, maka anda perlu membuat standar 5S dan mengkomunikasikannya kepada seluruh anggota tim anda.Jika perlu berikan training 5S agar seluruh anggota paham mengenai 5S sebagai dasar kemajuan perusahaan.

Kepemimpinan Anda Tidak Dapat Menyenangkan Semua Orang!

Saya meyakini bahwa setiap orang memiliki gaya dan jiwa kepemimpinan. Kepemimpinan yang dimaksudkan ini adalah kepemimpinan dalam mengelola dirinya sendiri ataupun juga mengelola orang lain. Kepemimpinan bukan saja suatu ilmu, akan tetapi kepemimpinan juga adalah suatu seni. Setiap orang memiliki karakter masing-masing, dan karekter tersebut akan terbawa dan tercermin ke dalam gaya kepemimpinan dan gaya komunikasi orang tersebut. Akan tetapi bentuk apapun gaya kepemimpinan anda, anda tidak akan dapat menyenangkan semua orang yang anda pimpin. Kenapa demikian?
Beberapa waktu yang lalu saya mendapat tugas menjadi ketua panitia suatu kegiatan. Sebagai seorang ketua, sudah tentu saya wajib dan memiliki kewenangan dalam merancang konsep kegiatan, anggaran biaya, hingga mobilisasi rekan-rekan kerja. Tugas yang menjadi tanggung jawab saya, saya kerjakan sebaik mungkin dan diusahakan sebisa mungkin agar dapat diterima oleh seluruh anggota tim yang saya pimpin. Saya berusaha agar dapat menyenangkan semua anggota tim saya! Tapi ternyata itu tidak bisa, kebijakan dan tindakan yang saya lakukan tidak dapat membuat semua orang senang. Ketidaksenangan ini sebetulnya bukan kepada sisi pribadi, namun kepasa sisi kebijakan dan leadership.
Setiap orang memiliki opini atas apa yang baik untuk dirinya. Bahkan juga bisa jadi memiliki kepentingan sendiri-sendiri. Jika kepentingan atau opini ini berseberangan dengan kebijakan atau keputusan yang telah kita buat, sudah tentu ini akan memunculkan rasa tidak senang. Jika tidak senang ini hanya sesaat, hanya berdasar kepada suatu kebijakan, ini bukanlah persoalan yang besar, sebab tak berapa lama hal ini akan hilang dengan sendirinya, dan suasana akan kembali berjalan normal. Namun apabila rasa tidak senang ini berujung kepada kedengkian atau rasa tidak suka secara personal, maka hal ini akan berimbas pada menurunnya kinerja, kerjasama, dan komunikasi. Dan hal ini adalah hal yang sangat buruk dan harus dihindari.
Memang setiap kebijakan tidak akan membuat orang setuju atau senang, akan tetapi kita sebagai pemimpin harus memiliki daya pikir yang jauh ke depan. Kita harus dapat menentukan apa yang terbaik untuk kita, tim, dan institusi secara keseluruhan di masa mendatang, walaupun kadangkala penentuan keputusan tersebut akan membuat beberapa rekan kerja kita menjadi tidak suka kepada kita. Akan tetapi adalah lebih baik mengorbankan perasaan tidak senang sesaat daripada kita mengorbankan masa depan sendiri, tim, maupun institusi.Disinilah sebenarnya sikap seorang pemimpin diuji. Seorang pemimpin memang tidak perlu merasa ingin disukai oleh semua orang, sebab ini tidak akan mungkin terjadi. Oleh karena itu, memikirkan masa depan tim, institusi, dan reputasi pribadi adalah hal yang ideal yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin, walaupun mungkin kebijakan kita akan dikomentari negatif oleh tim. Namun apabila keputusan kita benar, dan yakin bahwa tim dan institusi akan terselamatkan, kita hanya tinggal menunggu waktu saja untuk semua anggota tim memahami dan membenarkan kebijakan atau keputusan yang telah kita buat. Kita hanya tinggal memikirkan untuk mengolah komunikasi kita agar hubungan baik tetap terjaga. Sekali lagi,seorang pemimpin tidak akan dapat menyenangkan semua orang.