Category Archives: entrepreneurship

Satu-Satunya Pembeda Antara Pemenang dan Pecundang

Saudara, mungkin tulisan tentang pemenang dan pecundang ini adalah yang paling penting dari semua tulisan yang selama ini telah saya buat. Saya ingin menyampaikan satu gagasan tunggal yang sangat menentukan apakah anda akan sukses sebagai pemenang, atau tetap membeku tidak kemana-mana sebagai (maaf) pecundang.
Beberapa waktu yang lalu saya mendapatkan sebuah indormasi tentang seorang pengusaha online, dia bisa memiliki bisnis sukses luar biasa dengan omset ratusan juta rupiah per bulan. Dia memiliki beberapa karyawan dan mengembangkan usaha online ke bidang-bidang yang lebih luas. Dia menjadi manusia bebas sekarang, dengan limpahan passive income yang semakin lancar mengalir ke kantongnya.
Saya tanya ke dia, apakah ada ‘strategi ajaib’ yang dia lakukan? Dia jawab, tidak ada. Dia hanya melakukan apa yang diinstuksikan oleh hatinya dan konsisten menjalankannya.
Saya kagum dengan hasil tersebut. Dari apa yang dia jelaskan, saya tahu cara bisnis dia sama persis dengan yang selama ini saya lakukan. Sama persis.
Tapi belum selesai saya dengan semua rasa itu, saya dengar lagi suatu berita yang berseberangan. Seorang pengusaha online yang belum sukses dan banyak mengeluh.
Saya balik tanya ke dia, apa saja yang sudah dia lakukan agar berhasil? Yang mengejutkan, dia bilang begini:
“Saya memang belum melakukan apa-apa. Karena menurut saya, ilmu anda sudah basi. Saya sudah tahu semua materi yang anda ajarkan. Tidak ada hal baru. Jadi saya pikir, SMUO anda pasti tidak ada gunanya! Jadi kembalikan duit saya!”
Pikir saya, satu lagi pecundang dilahirkan di muka bumi ini.
Saudara, setelah membaca cerita singkat tadi, tahukah anda mengapa seseorang bisa berhasil dan mengapa yang lainnya tidak? Mengapa seseorang bisa menjadi pemenang, sedangkan yang satunya menjadi pecundang? Padahal, ilmu yang mereka miliki sama, fasilitas yang mereka dapatkan sama, modal mereka pun tidak jauh beda. Intinya mereka memulai start benar-benar dari posisi yang sama.
Jawabannya hanya satu kata… ACTION!

ACTION adalah satu-satunya pembeda, antara pemenang dan pecundang.

Anda tidak bisa sukses hanya dengan membaca.
Anda tidak bisa sukses hanya dengan belajar.
Anda tidak bisa sukses hanya dengan berdoa.
Tidak dengan bicara, tidak dengan meminta.
Anda hanya bisa sukses jika anda mau bertindak. Melakukan action, sekecil apapun awalnya, yang penting anda konsisten melakukannya. Anda tidak punya pilihan lain.
Anda tidak perlu mencari metode yang sempurna, canggih ataupun kompleks. Cukup jalankan satu cara sederhana, dan ulangi terus hingga anda menuai keberhasilan. Sangat banyak kisah sukses bisnis yang dijalankan dengan konsep yang sangat sederhana. Di dunia online maupun offline.
Ilmu apapun yang anda beli, seberapapun mahalnya, seberapapun bagusnya… dia hanya sampah jika anda tidak melakukan sesuatu terhadapnya. Itulah kenapa akhir-akhir ini banyak sekumpulan pecundang yang menyebut ebook bisnis adalah ebook sampah. 100% mereka benar! SMUO menjadi seonggok sampah karena mereka tidak mau melakukan action.
Bukan hanya itu, mereka cenderung ingin menjatuhkan orang lain. Bukannya melakukan sesuatu yang produktif dan berguna bagi bisnisnya, mereka justru melakukan apapun untuk menggalang teman (sesama pecundang) dan menjatuhkan ‘lawan’. Menyedihkan, karena begitu banyak waktu produktif yang telah mereka buang sia-sia.
Impian tanpa action hanyalah mimpi! Hanya action yang akan membuat semua impian anda, seliar apapun, menjadi kenyataan. Tidak ada yang terlalu bombastis, tidak ada yang terlalu muluk. Apapun bisa dicapai asal anda percaya dan melakukan action.
Action yang anda lakukan sekarang akan menjadi penentu kesuksesan atau kegagalan anda di masa depan. Mutlak, hukum alam memang seperti itu. Anda tidak punya pilihan lain.
Lalu, bagaimana menumbuhkan semangat action pada diri kita?
Saudara sesama pejuang bisnis, saya sering memikirkan cara apa yang bisa saya lakukan, yang bisa menggerakkan motivasi seseorang untuk melakukan ACTION demi kesuksesan mereka. Dengan pengetahuan yang saya miliki, dengan semua rekan yang saya kasihi, saya berpikir sangat-sangat keras mencari solusinya.
Dan akhirnya saya menemukan jawabannya. Saya merancang sebuah program sederhana yang akan mengingatkan kita akan pentingnya action dalam kehidupan bisnis kita. Untuk itulah, hari ini saya luncurkan sebuah kampanye sukses. Sebuah kampanye sederhana yang bisa anda ikuti untuk membantu anda tetap termotivasi dan bersemangat saat berjuang menggapai kesuksesan dalam bisnis di internet. Bukan hanya itu, anda juga bisa menularkan semangat itu ke setiap orang yang mengunjungi blog anda.

Menerapkan Semangat Wirausaha Dalam Mencari Karyawan

Jiwa wirausaha harus ada dalam setiap individu agar menghasilkan kinerja yang tinggi bagi organisasi, bukan unruk diri sendiri. Dalam penciptaan kembali oganisasi wirausaha perlu mendefinisikan kembali manajemen dengan melibatkan kombinasi dalam merekrut orang yang menunjukkan perilaku wirausaha dan melatih karyawan yang telah siap untuk memikul tanggung jawab yang dituntut perusahaan.
Ada 10 kualitas kewirausahaan yang perlu dimiliki seorang wirausaha, yaitu :
• Menyadari, senantiasa waspada dan tetap proaktif
• Menangkap dan memanfaatkan keuntungan dari ketidakpastian
• Mencari apa yang hilang dari pasar
• Beradaptasi, mengadopsi, meningkatkan, mengubah atau merancang kembali
• Penuh gairah mengejar peluang-peluang yang terpilih
• Menumbuhkan disiplin untuk menindaklanjuti
• Fokus pada hal-hal yang spesifik tetapi dengan fleksibilitas
• Memberdayakan energi dari keseluruhan jaringan kerja (network)
• Menerima bahwa kesalahan membuat kemajuan
Membentuk karakteristik kewirausahaan dan mengembangkan atribut kepemimpinan wirausaha pada setiap tingkatan organisasi merupakan kunci pembentukan organisasi. Salah satu cara untuk membangun kepercayaan adalah dengan menunjukkan karakter yang baik meliputi keyakinan, nilai, kemampuan dan sifat.
Menciptakan budaya kewirausahaan merupakan upaya nyata membentuk human capital (sumber daya manusia) untuk menjaga martabat dan harga diri, melepaskan diri dari subordinasi dan ketergantungan, serta mengembangan social control sebagai modal ketangguhan membanguan economic capital.

Strategi Mengangkat Produk Lokal

Munculnya beragam produk lokal dari berbagai pelosok daerah, tentunya menjadi salah satu bukti nyata bagi kita semua bahwa sekarang ini pertumbuhan bisnis semakin kompetitif. Beragam jenis produk rumahan maupun hasil produksi industri kecil pun kini mulai memperlihatkan keunggulannya masing-masing, sehingga tidak menutup kemungkinan bila produk-produk lokal siap meramaikan persaingan lingkungan bisnis lokal, nasional, bahkan hingga menjangkau pasar internasional.
Untuk bisa mengangkat produk lokal ke jangkauan pasar yang lebih luas, para pelaku bisnis dituntut untuk bisa lebih aktif dalam membangun jaringan bisnis, serta meningkatkan kemampuan dan kreativitasnya dalam mengembangkan sebuah usaha, sehingga produk yang mereka produksi benar-benar berkualitas bagus dan bisa berhasil memenangkan persaingan pasar yang ada.
Berikut kami informasikan beberapa strategi pemasaran untuk mengangkat produk lokal sehingga dapat memperluas jangkauan pasar produk yang Anda miliki.
1. Melengkapi produk dengan kemasan yang menarik
Untuk meningkatkan nilai jual produk lokal, Anda bisa melengkapinya dengan kemasan produk yang terlihat cantik dan menarik. Hal ini penting, sebab pertama kali yang dilihat para konsumen adalah kemasannya yang unik dan menarik sehingga mereka mulai penasaran dengan produk tersebut dan akhirnya memutuskan membeli produk yang Anda tawarkan. Selain itu, dengan mengemas produk Anda secara eksklusif, maka nilai tambah yang ditawarkan semakin tinggi dan tidak menutup kemungkinan bila harga jual produk Anda bisa lebih tinggi dibandingkan dengan produk sejenis yang dikemas secara biasa.
2. Mengembangkan jaringan pemasaran produk ke pasar modern
Langkah kedua yang bisa Anda jalankan yaitu mengembangkan jaringan pemasaran agar produk lokal bisa masuk ke beberapa pasar modern, seperti misalnya supermarket, minimarket, mall, serta pusat perbelanjaan lainnya. Contohnya saja seperti mengembangkan pasar dengan mengambil peluang kerjasama yang ditawarkan oleh supermarket-supermarket bermerk global.
Biasanya manajemen pasar modern akan menawarkan sistem kerjasama jual putus, konsinyasi (titip jual), ataupun dalam bentuk private label. Sebelum masuk ke pasar modern, tentu diberlakukan serangkaian proses uji kualitas yang sangat ketat, mulai dari proses sebelum produksi hingga pemeriksaan kualitas produk secara berkala dan melibatkan beberapa analis independen. Tujuan pemeriksaan tersebut adalah untuk menjaga kualitas produk yang ditawarkan kepada konsumen.

3. Mempromosikan produk melalui event pameran
Selain mempercantik penampilan produk dan memasarkannya ke pasar-pasar modern, Anda bisa mengenalkan produk lokal kepada masyarakat luas melalui event-event pameran yang diselenggarakan pemerintah maupun swasta. Melalui kegiatan promosi tersebut, Anda bisa mendapatkan calon konsumen yang potensial dan memperluas peluang kerjasama untuk meningkatkan omset penjualan produk lokal.
4. Membuka toko/gerai pemasaran produk Lokal
Strategi ini juga bisa Anda manfaatkan untuk mengangkat produk lokal yang dihasilkan. Gerai ini hampir sama seperti toko biasa, hanya saja komoditas andalannya adalah milik anda sendiri. Memang untuk cara membuka toko seperti ini membutuhkan perencanaan bisnis yang cermat dan mungkin saja membutuhkan tambahan biaya untuk pembuatan gerai tersebut.

Diambil dari :www.nicheprogram.net

Pelajaran Bisnis dari Google

Siapa yang tidak mengenal Google? Mungkin dia adalah teman yang pertama kali Anda kunjungi saat pertama kali mengenal internet. Google adalah salah satu contoh perusahaan yang sukses berkat adanya inovasi yang terus-menerus. Google didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin pada 4 September 1998 ketika mereka masih menjadi mahasiswa di Universitas Stanford. Berawal dari sebuah mesin pencari Google kini telah menjadi perusahaan internet terbesar yang menciptakan berbagai layanan dan aplikasi.
Tentu dibutuhkan perjalanan yang panjang untuk menjadi Google seperti sekarang ini. Dibutuhkan kerja keras dan inovasi yang terus menerus untuk senantiasa berkembang. Google menerapkan beberapa kebiasaan unik yang dikembangkan untuk menumbuhkan budaya inovasi dan kreativitas di lingkungan perusahaannya. Salah satunya adalah dengan mengadakan pertemuan mingguan. Dalam pertemuan itu semua karyawan Google dari seluruh dunia bebas memberikan pertanyaan kepada para eksekutif Google, baik secara langsung maupun melalui email. Dalam pertemuan itu para karyawan juga berhak memberikan kritik atau saran dan juga menyampaikan ide-ide kreatif pada para pemimpin perusahaan.
Berikut adalah beberapa nasihat dan tips sukses perusahaan Google dalam berbisnis yang disampaikan CEO Google, Larry Page, seperti dikutip dari Wired.com :
1. Lakukan Hal “Gila”
Dalam mendorong timnya untuk berinovasi, Larry Page selalu memberi nasihat “Jika tidak melakukan hal-hal gila, kamu melakukan hal-hal yang salah.” Mungkin ungkapan tersebut sangat sesuai di dunia perusahaan, khusunya yang bergerak di bidang teknologi kreatif. Banyak perusahaan yang setelah menjadi besar kemudian lengah dan lupa untuk berinovasi. Hal ini sangat dihindari oleh perusahaan Google. Setiap karyawan Google dituntut untuk “Think Big” atau selalu berpikir kreatif, untuk menemukan dan melakukan hal-hal yang tidak biasa.
Sejak kecil Larry Page mempunyai mimpi kelak ingin menjadi seorang penemu. Dia tidak hanya sekedar ingin menciptakan produk yang hebat, tetapi juga ingin mengubah dunia. Dan terbukti mimpi itu terwujud dan tetap hidup hingga kini yang dia wujudkan bersama Google. Kepuasan adalah ketika dia dan timnya bisa mengembangkan inovasi 10 kali lipat dari yang telah mereka kembangkan sebelumnya. Jadi tidak mengherankan jika inovasi adalah inti utama dari bisnis Google. Kita bisa melihat dari layanan Google seperti Gmail. Layanan email yang menawarkan kapasitas penyimpanan 100 kali lipat lebih besar dibanding dengan kapasitas yang diberikan oleh layanan-layanan email lainnya.
Berbagai layanan Google lainya juga muncul dari ide-ide “Gila”. Seperti yang kita lihat saat ini, seperti layanan penerjemah berbagai bahasa Google Translate. Layanan peta Google Maps dan yang terbaru adalah layanan penyimpanan data berbasis internet dan cloud computing, Google Drive. Dan tentu layanan berbagi video YouTube, sistem operasi Android, dan browser Chrome yang sangat menarik dan telah digunakan jutaan orang di dunia. Semua berawal dari ide-ide “Gila” yang di wujudkan.
Informasi terbaru Google dikabarkan sedang membangun sebuah proyek dan lab khusus bernama Google X. Lab tersebut berisi berbagai fasilitas yang dibuat untuk mendukung riset Google untuk menciptakan beragam teknologi masa depan. Seperti mobil yang dapat berjalan sendiri serta kacamata berbasis teknologi Augmented Reality.
2. Inovasi Harus Sejalan Dengan Komersialisasi
Satu lagi nasihat CEO Google, Larry page dalam berbisnis adalah, Inovasi yang dilakukan harus diikuti dengan langkah komersialisasi. Kita dapat mengambil pelajaran dari perusahaan Xeroc PARC, salah satu anak perusahaan Xerox Corp. Didirikan pada tahun 1970, Xerox PARC terkenal dengan berbagai inovasi di bidang teknologi dan hardware. Beberapa dari inovasi yang dibuat Xeroc PARC memegang peranan penting dalam perkembangan dunia komputasi modern, di antaranya seperti Ethernet, Graphical User Interface (GUI), serta teknologi printer laser.
Sayangnya Xeroc PARC tidak terlalu fokus pada komersialisai. Itulah yang membuat perusahaan tersebut gagal. Larry memberikan contoh berikutnya, yaitu perusahaan Tesla. Tesla adalah salah satu perusahaan yang dia kagumi. Tesla bergerak dalam mengembangkan mobil inovatif. Namun pada akhirnya perusahaan yang didirikan oleh Nikola Tesla tersebut gagal. Disebabkan karena terlalu fokus pada inovasi. Tesla menghabiskan 99 persen tenaganya untuk mengembangkan produknya agar disukai banyak orang.
Dari contoh kedua perusahaan di atas, kita dapat mengambil peajaran. Bahwa setiap perusahaan membutuhkan dua hal untuk sukses dan berkembang, yaitu inovasi dan komersialisasi.
3. Jangan Terlalu Fokus Pada Persaingan
Berbeda dengan perusahaan-perusahaan lainya, Google menerapkan filosofi untuk tidak terlalu fokus pada persaingan. Google lebih memfokuskan diri pada pengembangan produk dan layanan-layanannya, bukan hanya fokus pada persaingan dan kompetisi.
“Apa yang menarik dari bekerja jika hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah mengalahkan perusahaan lain yang melakukan hal yang sama dengan kita? Itulah yang membuat banyak perusahaan jatuh secara perlahan. Mereka cenderung melakukan hal yang sama dengan yang pernah mereka lakukan dan membuat beberapa perubahan kecil.” kata Larry Page.
Menurut Page, memang wajar jika banyak orang selalu fokus dan ingin mengerjakan hal-hal yang menurut mereka yakin tidak akan gagal. Namun lebih dari itu, untuk mencapai kesuksesan, sebuah perusahaan teknologi perlu membuat suatu perubahan yang besar.
Kita bisa melihat ketika Google merilis layanan Gmail. Saat itu Google masih sebatas menjadi perusahaan mesin pencari. Menciptakan layanan email berbasis web merupakan suatu lompatan yang besar bagi Google. Apalagi Gmail berani menyediakan kapasitas penyimpanan email yang berkali-kali lipat lebih besar jika dibandingkan penyedia layanan email serupa pada saat itu.
Pada saat Google mengembangkan Gmail. Sudah ada beberapa perusahaan lain yang memiliki mesin pencari. Gmail tidak akan ada jika Google hanya fokus untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan mesin pencari tersebut. Google lebih memilih untuk fokus mengembangkan produk-produk dan layanannya.
Itu tadi tiga hal Nasihat CEO Google Dalam Berbisnis. Kita dapat mengambil pelajaran dari nasihat-nasihat tersebut untuk mengembangkan dan menggapai visi bisnis yang sekarang sedang kita geluti. Semoga bermanfaat.

Lakukan Restrukturisasi Hutang Anda, Atau Anda Akan Benar-benar Bangkrut

Adalah suatu hal yang wajar jika suatu bisnis memiliki hutang. Akan tetapi hutang bisnis tersebut menjadi tidak wajar jika ternyata hutang tersebut tidak sesuai dengan operasional bisnis. Dengan kata lain, cicilan hutang tidakdapat ditutup dengan pendapatan bisnis. Lebih parah lagi jika hutang-hutang tersebut tidak terbayar yang mengakibatkan jumlah bunganya melebihi jumlah pokok hutangnya.

Jikaitu terjadi, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh pemilik bisnis, yaitu:
1. Menjual bisnisnya kepada investor lain.
2. Restrukturisasi hutang.

Menjual bisnis kepada investor yang lain dapat menyelesaikan solusi hutang bisnis yang menumpuk, akan tetapi konsekuensinya adalah anda tidak dapat lagi mengendalikan bisnis anda secara penuh. Bagi entrepreneur yang sangat cinta akan bisnisnya, pilihan ini adalah pilihan yang sangat berat.

Pilihan kedua, yaitu restrukturisasi hutang adalah pilihan yang ideal bagi entrepreneur skala menengah atau kecil yang masih cinta dan berkeinginan untuk tetap mengendalikan bisnisnya secarapenuh. Restrukturisas hutang biasanya dilakukan dengan cara menyewa bankruptcy law firm. Firma hukum inilah yang nantinya akan berperan sebagai wakil pengusaha pemilik hutang untuk melakukan negosiasi dengan pemilik piutang mengenai perubahan tagihan hutang. Firma hukum ini akan berusaha semaksimal mungkin agar hutang dapat realistis untuk dibayar dan tetap mempertahankan bisnis agar bisa berjalan terus.

Satuhal yang harus digarisbawahi, jika anda menginginkan bisnis anda tetap dalam kendali anda, maka jangan jual bisnis anda utnuk menutup hutang. Lakukanlah restrukturisasi hutang dengan bantuan bankruptcy law firm.

Menyongsong Tahun 2014

Tahun 2013 sebentar lagi akan berakhir. Sudah banyak yang telah kita lakukan dan tentu sudah banyak pula profit yang kita terima sepanjang tahun 2013 ini, Namun pertanyaannya adalah apakah itu sudah memberikan kepuasan? Apakah pendapatan yang diperoleh di tahun 2013 ini telah sesuai dengan target yang direncanakan sebelumnya? Jika sudah, apa yang harus dilakukan di tahun 2014? Jika belum mencapai target? Apakah target itu realistis untuk tetap dilaksanakan di tahun 2014atau ada restrukturisasi target yang lebih realistis? Dalam prinsip bisnis, realistis atau tidak, yang penting anda harus punya rencana. Jika tidak, maka anda akan seolah-olah berjalan tak tentu arah. Tentukan target bisnis untuk tahun 2014!
Mungkin saja di antara kita masih ada yang kecewa dengan target yang belum tercapai di tahun 2013 ini. Tapi, kekecewaan ini harus segera diatasi. Waktu sangat berharga karena ia tidak bisa diputar ulang. Masih ada waktu tersisa 2 bulan ke depan. Jangan tunggu lebih lama lagi.Lakukan segera action yang nyata untuk mengejar target yang tertinggal. Bersikaplah realistisakan sia target yang masih ada. Jika memang pada faktanya nanti tidak dapat mencapai target, setidaknya dalam dua bulan ke depan ada peningkatan proses operasional dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Peningkatan proses ini dapat dijadikan acuan untuk pelaksanaan operasoanl di tahun depan
Menyongsong tahun 2014
Untuk menyongsong tahun 2014, segarkan pikiran dan ciptakan peluang-peluang baru! Kembangkan berbagai kreativitas baru dalam bisnis. Tinggalkan strategi lama yang sudah usang dan tidak mendatangkan hasil, dan mulai gunakan strategi baru. Terbukalah pada perubahan!
Jika anda punya tujuan, petakanlah! Susun berdasar jangka waktunya. Ada jangka panjang, menengah, dan jangka pendek, kemudian jalankan. Tetapi, jangan lupa juga untuk menjalaninya secara alami. Jangan sampai target-target itu justru membelenggu anda. Jangan biarkan diri anda tertekan karena banyak target jangka pendek yang tidak terpenuhi sehingga merasa khawatir gagal meraih apa yang sudah diidam-idamkan. Ini bahaya!
Tujuan hanyalah poin-poin atau jalur penanda. Kurang lebih seperti rambu lalu lintas yang akan membantu anda agar tidak tersesat atau menuju arah yang salah. Jadi, cobalah bersikap lebih terbuka dan fleksibel. Rebut setiap kesempatan yang membantu anda ke arah tujuan. Lakukan hal-hal yang sekiranya realistis dan dapat anda lakukan.
Di bawah ini ada beberapa hal yang bisa anda renungkan:
1. Biarkan setiap kejadian merubah hidup anda. Anda harus mau berkembang karena andalah orang yang menciptakan dan menghidupkan adanya perubahan itu. Terbukalah pada pengalaman-pengalaman yang sebelumnya pernah anda alami. Anda harus mau belajar dari pengalaman-pengalaman masa lalu…
2. Proses itu lebih penting dari hasil. Jika hasil mengendalikan proses, kita hanya akan jalan di tempat. Kita akan selalu terpaku di tempat kita ada sekarang. Tidak berkembang! Sebaliknya, jika proses mengendalikan hasil, meski kita belum melihat tujuan kita, tapi kita tahu pasti kita akan sampai disana. Yakinlah!
3. Mulailah dari manapun anda berada. Ketidaktahuan untuk memulai dari mana sering membuat kita tidak beranjak. Ambillah inisiatif untuk menangkap peluang baru. Lakukan dari manapun anda berada, sekarang juga!
Jadi, tentukan target dan tujuan anda tahun ini. Andalah yang menjadi penuntun target. Andalah pusat dari target-target anda. Andalah yang mengendalikannya, bukan target yang mengikat anda. Dan, jangan pernah berhenti berubah… ke arah yang lebih baik tentunya…

Hal-Hal yang Membuat Penjualan Gagal dan Solusinya

Penjual harus selalu menjadi pengendali dalam setiap langkah yang diambil oleh calon pembeli. Termasuk ketika penjualannya menghadapi serangkaian kendala dan permasalahan yang bisa menghambat proses transaksi. Tentunya tidak dengan harus memperlihatkannya kepada calon pembeli tersebut. Ada penjual yang berhasil membawa calon pembelinya sukses melakukan transaksi. Namun, ada pula yang tak sengaja menjerumuskan rencananya sehingga rencana penjualanmenjadi gagal.
Ada beberapa hal bisa membuat seorang penjual mengalami kegagalan dalam menjual.Penjual yang ingin sukses sebaiknya bisa mengatasi hal-hal berikut ini:
Ketakutan
Ketika presentasi penjualan sudah mulai tak terkendali, hal yang harus dilakukan adalah melakukan perubahan. Namun, terkadang seseorang justru menghadapi ketakutan ketika hendak mengambil keputusan itu. Akibatnya, ia tak melakukan perubahan dan secara perlahan membawa presentasinya dan juga tujuan bisnisnya menuju kegagalan. Solusi untuk menghadapi ketakutan ini yaitu melakukan perubahan dan jangan takut untuk mencoba.
Kebingungan
Kebingungan bisa ditimbulkan dari ketidakpahaman atas masalah yang sedang terjadi atau karena tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman untuk memberikan solusi. Bila seorang penjual dilanda kebingungan, ia tidak akan bisa melakukan pengendalian kepada calon pembeli,sehingga transaksi akan cenderung gagal. Untuk itu, sebaiknya penjual berusaha menyiapkan pertanyaan-pertanyaan dan jawaban seputar masalah-masalah yang diperkirakan akan terjadi.
Kepercayaan
Menjual sesuatu kepada pelanggan tidak hanya sebatas menjual produk saja, akan tetapi harus bersama dengan kepercayaan. Bahkan prinsip menjual yang utama adlah bahwa anda harus menjual kepercayaan, nukan produk anda. Orang yang membeli produk anda adalah orang yang percaya kepada anda, karena itu anda harus mempertahankan kepercayaan tersebut. Jika tidak, maka akan bisa membawa bisnis Anda pada kegagalan. Selalu pantau pelanggan yang pernah bertransaksi dengan anda secara rutin. Lakukan evaluasi dan jangan segan untuk memberikan pertanyaan seputar pemanfaatan atau kendala dari produk yang mereka beli dari anda. Berikan mereka solusi atas permasalahan mereka.

Modal Awal Untuk Berbisnis

Banyak orang berpendapat bahwa untuk menjadi kaya, maka kita harus memiliki bisnis. Itu benar! Bisnis dapat membuat orang menjadi kaya.
Rata-rata pengusaha sukses mengatakan bahwa untuk sukses maka kita harus punya mimpi. Itu benar juga!
Akhirnya atas saran para pengusaha sukses ini, banyak juga orang yang bermimpi untuk memiliki suatu bisnis dan menjadi kaya. Bahkan hampir semua orang bermimpi untuk memiliki bisnis sendiri dan kerajaan bisnisnya eksis terdengar dimana-mana.
Pertanyaannya sekarang, apakah hanya dengan bermimpi anda dapat menjadi kaya? Tentu saja tidak! Harus ada tindakan nyata untuk mewujudkan mimpi itu. Selain tindakan nyata, mental pun harus terbentuk dan dimiliki sejak awal. Karena mungkin saja mereka sudah melakukan sesuatu. Tapi kemudian ketika kesulitan mulai datang, yang terjadi bukan bagaimana mencari cara mengatasi persoalan tersebut dan menyelesaikannya, tapi justru mengangkat bendera putih tanda menyerah.
Menjadi pebisnis itu bukan hal yang mudah. Banyak tantangan, dan akan selalu ada tantangan yang mesti dihadapi. Selalu bergulat tiap hari mencari solusi atas setiap permasalahan bisnis yang terjadi dan menemukan cara agar persoalan serupa tak terjadi lagi. Itulah mental yang harus dimiliki oleh pebisnis.
Ambil contoh misal dari awal sebelum anda memulai bisnis, anda akan menemui pertanyaan besar, bisnis atau usaha apa yang anda akan jalani. Kemudian, ketika anda sudah menetapkan diri untuk menjalankan suatu bisnis, muncul persoalan berikutnya yaitu bagaimana mendapatkan produk yang baik (secara kualitas, harga, dan kebutuhan pasar). Dan ketika pun ada sudah menemukan produknya, anda masih memiliki tanda tanya besar bagaimana memasarkan produk anda ke pasar, mencoba mencari celah jika market tersebut ternyata sudah ada pemainnya lebih dulu. Ketika bisnis anda sudah jalan, muncul lagi tantangan berikutnya bagaimana caranya membesarkan bisnis anda itu. Dan begitu seterusnya. Tantangan-tantangan akan selalu ada, sejalan dengan perjalanan bisnis anda, tantangan yang datang akan semakin besar.
Patut dingat bahwa ada suatu proses yang harus dijalankan untuk menuju kesuksesan dalam berbisnis. Jika anda mewawancarai seorang pebisnis sukses, dan anda bertanya tentang perjalanan bisnisnya, anda pasti akan terkejut dan takjub. Proses yang mereka jalani tidak selamanya mulus, bahkan mungkin lebih banyak menyakitkan. Gagal dalam menembus pasar, gagal produksi, gagal segalanya, dan berbagai macam kegagalan lainnya. Pebisnis yang sukses mengalami banyak kegagalan, namun mereka pantang menyerah dan belajar dari kegagalan tersebut. Hingga akhirnya menemukan satu jalan menuju sukses.Inilah mental yang harus dimiliki pebisnis. Dan inilah modal awal untuk berbisnis.

Transaksi Bisnis Lebih Praktis dengan Dukungan Mobile Banking

Layanan e-banking saat ini semakin memudahkan penggunanya. Kini hampir setiap bank menyediakan layanan mobile yang dirancang untuk mendukung nasabah bertransaksi dengan lebih mudah, cepat dan praktis. Dengan adanya aplikasi perbankan yang mobile, maka nasabah tidak perlu antri lama di ATM ataupun melalui teller. Transaksi transfer, pembayaran maupun pembelian dapat dilakukan melalui aplikasi mobile yang telah ter-install di smartphone milik nasabah.
Menu-menu pada aplikasi mobile banking bukan saja memudahkan nasabah bertransaksi, namun juga aplikasi ini dapat menyimpan berbagai record transaksi rutin mulai dari transfer antar rekening, transfer antar bank, pembayaran tagihan rutin dan pembelian pulsa isi ulang.
Dunia bisnis adalah ddunia yang dinamis. Dikatakan dinamis karena ia harus mengikuti perkembangan dan trend jama. Demikian pula halnya ketika internet dan smartphone sudah menjadi bagian dari kehidupan setiap orang, maka bisnis pun harus menyesuaikan dengan keadaan itu.
E-commerce adalah trend bisnis masa kini. Orang-orang berbelanja produk yang dibutuhkannya hanya dengan satu sentuhan pada smartphone miliknya. Mereka tidak perlu dating ke toko, dan bahkan mereka pun tidak perlu mengeluarkan uang di dompetnya. Aplikasi mobil yang ter-install di dalam smartphone miliknya semakin memudahkan mereka dalam berbelanja.
Jika anda memiliki bisnis, saya rasa aplikasi mobile banking wajib untuk terinstall di smartphone anda. Aplikasi mobile untuk smartphone dan tablet dapat di-download melalui App Store, Google Play Store atau BlackBerry App World.

Cari Kerja Dulu, Lalu Kerjakan Bisnis Anda!

Bagi Anda yang masih muda, dan ingin memiliki bisnis sendiri suatu hari nanti, saya pikir belajar dengan bekerja di tempat lain tidak ada salahnya. Bahkan ini akan menjadi banyak keuntungan. Tentu saja bekerja Anda harus dilibatkan untuk mendukung bisnis Anda. Keuntungan berasal dari karya orang lain adalah:
1. Kita akan tahu operasi bisnis.
2. Risiko bisnis akan diminimalkan.
3. Kami akan memiliki banyak hubungan dan mentor.
Misalnya, Anda ingin membuka usaha toko ritel. Saya pikir itu tidak mudah untuk membuka toko jika kita tidak tahu teknik membuka toko serta operasional toko. Di mana kita mengerti tentang Point Of Sales (POS), Customer service, atau analisis penjualan? Sebagian besar diri belajar? Hmm, saya kira itu akan menjadi banyak risiko. Pelatihan bisnis dapat dilakukan, tetapi di samping menjadi mahal, kadang-kadang banyak materi pelatihan yang masih tidak menyentuh kebutuhan kita untuk operasi bisnis. Misalnya, pelatihan layanan pelanggan. Pelatihan adalah penerimaan teori, dan itu akan menjadi berbeda jika kita mengalami melayani orang lain.
Tetapi jika kita belajar dulu untuk bekerja di tempat lain (sebagai karyawan), misalnya kita sedang mencari pekerjaan dan menerapkan untuk menjadi seorang tenaga penjualan. Jika diterima, maka pengalaman dalam melayani pelanggan akan menjadi andalan untuk memajukan bisnis toko ritel anda. Demikian pula pada POS dan analisis penjualan, menjadi seorang tenaga penjualan di tempat lain akan menjadi pengalaman yang luar biasa pada operasi toko kami sendiri. Pengalaman adalah pelajaran yang paling penting.
Saya pikir semua bisnis akan lebih mudah dikelola jika kita memiliki pengalaman sebelumnya. Oleh karena itu, dari awal, karena kita masih muda, carilah pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kemampuan Anda. Cari tempat untuk bekerja di perusahaan yang memiliki reputasi yang baik dan gaji yang baik. Reputasi perusahaan yang baik mungkin memiliki teknik operasional bisnis yang baik, dan gaji sangat penting untuk mendukung modal usaha Anda.